Sabtu, 05 Desember 2015

Komik Toon Menjadi Toys Photographer Kelas Dunia

Seno Haryo dikala memfoto action figure. (ari/Komik ToonINET)Seno Haryo dikala memfoto action figure. (ari/Komik ToonINET)

Komik Toon Jakarta - Menjadi fotografer mainan (toys photographer) bukan perkara sulit. Cukup dengan sedikit kreativitas, ketekunan dan kemauan, siapa saja mampu melakukan. Tidak perlu alat mahal bahkan dengan lensa kit dan meja ala kadarnya yang ada di rumah, menjadi toys photographer kelas dunia menyerupai Seno Haryo bukan mimpi.

Berikut tips dan trik yang ia sarankan khusus untuk pembaca Komik ToonINET dikala ditemui di studionya, Jl Berlian Cawang Atas, Jakarta beberapa waktu lalu.

Pertama, tidak harus mempunyai lensa makro melainkan cukup lensa normal. Bahkan lensa kit sekalipun, menurut Seno Haryo, tidak akan menjadi masalah. Justru dengan lensa makro, mainan akan terlihat mainan bukan huruf insan yang seakan-akan hidup.

"Kalau menggunakan lensa makro malah kelihatan mainan. Saya pakai lensa biasa saja," kata alumnus Teknik Industri Universitas Trisakti ini.

Kedua, gunakan lighting dan properti yang tersedia. Tidak harus mahal namun mengetahui efek yang dihasilkan. Jika perlu libatkan sobat untuk membantu diorama/setting mini studio yang lebih rumit sesuai dongeng yang diinginkan.

"Seperti ini, hanya lampu LED yang banyak dijual nggak hingga Rp 20.000. Yang penting efektif dan ada fungsinya," ucap pria yang sudah mengenal kamera semenjak kelas 1 SMA di SMA 3 Setiabudi.



Ketiga, gunakan imajinasi untuk menghidupkan kepingan dalam setiap karakter. Bisa diambil dari komik aslinya atau merekayasa sendiri. Yang terpenting dan tersulit, membuat pose yang sempurna sehingga mainan itu terlihat bukan mainan.

"Kalau saya idenya muncul sendiri, muncul begitu saja. Mungkin alasannya ialah sudah hafal semenjak kecil baca komik dan lihat film-filmnya," tutur Seno yang dikala ini menjadi fotografer independen untuk Sideshows Collectibles, pabrikan resmi action figure Star Wars.

"Tantangannya membuat gesture toys semoga lebih keliatan manusia. Posisi duduknya bagaimana, loncatnya bagaimana. Saya mampu semalaman bila lagi memotret ini," tandas Seno.

Keempat, gunakan digital imaging sebagai alat bantu bukan pekerjaan utama. Digital imaging itu menyerupai menghaluskan efek atau mengganti background untuk background lain yang lebih sulit dilakukan di sesi pemotretan. "Digital imaging tinggal ngalusin saja," saran fotografer yang sudah berkali-kali festival di level nasional dan Asia itu.

Terakhir Seno memberi pesan kepada para kolektor mainan untuk mampu mengefektifkan koleksi action figure yang dipunyai. Tak sekadar menjadi pajangan melainkan mampu memberi hasil dan pandangan gres siapa saja.

"Kalau lagi ngumpul (sesama komunitas action figure) kayaknya sayang saja enggak dimanfaatkan untuk hal yang lebih berguna. Mahal-mahal koleksinya. Saran saya, lakukan hal yang lebih berkhasiat dengan koleksinya," pungkas Seno.



(Ari/ash)

Sumber Komik Toon.com

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Komik Toon Menjadi Toys Photographer Kelas Dunia

0 komentar:

Posting Komentar