Rabu, 23 Desember 2015

Komik Toon 2016, Android Kian Merajalela

Taman Android di markas Google. (ash/Komik ToonINET)Taman Android di markas Google. (ash/Komik ToonINET)

Komik Toon Jakarta - Android bakal menjadi poros utama dalam tren Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di tahun 2016. Berbagai hal — mulai dari perangkat konsumer dan korporasi — diyakini akan terkait OS si robot hijau.

Dimitri Mahayana, Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, Bandung, memperkirakan tren TIK 2016 akan bertumpu pada makin kuatnya pengaruh ponsel cerdas terutama yang berbasis Android.

Aplikasi Android di Google Play yang ketika ini berjumlah 1,5 juta bakal makin menerabas seluruh sendi kehidupan masyarakat Indonesia, sehingga produktivitas diproyeksikan meningkat.

“Android dan smartphone di tahun depan akan semakin pervasif. Akar seluruh tren TIK 2016 akan bermula dari sistem operasi Android. Mulai dari chatting, group chatting, baca komik dan dongeng silat, nonton film, sampai urusan kantor,” jelasnya dalam keterangan yang diterima Komik ToonINET.

Situasi ini tidak terelakkan jikalau mengacu dua hal. Pertama, kecenderungan piranti keras TIK yang digunakan, baik konsumer dan atau korporasi, ketika ini ialah ponsel cerdas dibandingkan perangkat lainnya baik itu komputer sabak/jinjing/personal.

Kedua, ketika perubahan saluran terjadi, OS Android juga menjadi pilihan lebih banyak didominasi masyarakat dunia ketika pangsa pasarnya di kuarter dua 2012 mencapai 69,3% lalu periode sama 2013 naik (79,8%), Q2 2014 (84,8%), dan terakhir Q2 2015 (82,8%).


Dimitri melanjutkan, perluasan pengaruh Android tersebut akan terjadi dalam ranah 7M. Yakni aplikasi mobile communication, mobile marketing & sales, money (transaksi perbankan/eMoney/dan sejenisnya), dan monitoring track & trace.

Selanjutnya, machine to machine/IoT (Internet of Things), media & periklanan, serta mobile virtual collaborative office. Dari sisi mobile communication, kehadiran aplikasi pesan instan yang kian canggih akan makin menggantikan peran SMS dan percakapan seluler.

“Ini membuat Ovum, lembaga riset TIK global memprediksikan operator telekomunikasi di dunia akan mengalami kerugian pendapatan sebesar USD 386 miliar selama 2012 sampai 2018 imbas makin meluasnya aplikasi voice dari Skype, WhatsApp, Line, dst,” kata Dimitri.

Selanjutnya dari aplikasi money, berdasarkan riset Sharing Vision pada perbankan tanah air, tercatat 91% dari 23 bank yang diidentifikasi memiliki aplikasi mobile banking menggunakan platform Android.

“10 bank yang memiliki aplikasi mobile baik di OS BlackBerry, iOS, maupun Android di tahun 2014, maka awal 2015 meningkat menjadi 23 bank,” ujar pria yang juga Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB ini.

Tren Aplikasi Berikutnya

Tren berikutnya yakni monitoring, track & trace, yang mana utilisasi aplikasi pemantaun ini bakal makin ramai ke depan. Saat ini, di Google Store terdapat 300 aplikasi Track & Trace yang dapat diunduh dengan tujuan pemantauan layanan pos, transportasi, olahraga, travel, shopping, dst.

Sementara terkait machine to machine, atau juga sama dengan Internet of Things (IoT), kondisinya juga bakalan makin semarak. Di seluruh dunia, diperkirakan 6,4 miliar things terhubung akan digunakan di seluruh dunia pada tahun 2016 atau naik 30 persen dari 2015.

“Untuk ranah aplikasi media & advertising, sebagai contohnya ialah Line memperoleh pendapatan USD 335 juta selama 2013, sebagian besar berasal dari penjualan stiker sponsor. Kondisi semacam ini akan makin bertambah skalanya di tahun depan,” imbuh Dimitri.

Selain Line, Viber sudah meluncurkan pasar stiker di bulan November 2014, demikian pula Tango Tango yang bekerja sama dengan Twitter’s MoPub juga meluncurkan pasar stiker Desember 2014 sedangkan Instagram mulai memunculkan foto dari sponsor.

“Terakhir, mobile virtual collaborative office, Android memperlihatkan fasilitas bagi karyawan atau administrator yang sibuk. Dengan aneka macam aplikasi, setiap karyawan dapat menjalankan kegiatan dari manapun dan kapanpun, tanpa harus datang dan resah harus bekerja dimana,” lanjut Dimitri.

Selain aplikasi chatting personal/grup, sejumlah aplikasi kerja kolaboratif yang menunjang produktivitas karyawan dan perusahaan ialah aplikasi to do list (penjadwalan/task manager), aplikasi project management (bekerja bersama), aplikasi Goal Tracking (memantau perkembangan tugas), sampai file storage (berbagi file).

Sumber Komik Toon.com

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Komik Toon 2016, Android Kian Merajalela

0 komentar:

Posting Komentar