Selasa, 24 Februari 2015

Komik Toon Ketika Pahlawan Super Genit, Usil dan Kekanak-kanakan

Edy Hardjo (dok. pribadi)Edy Hardjo (dok. pribadi)

Komik Toon Jakarta - "Super pendekar juga manusia," ya kira-kira begitulah pesan yang tersirat ketika melihat gaya tak biasa dari para pahlawan super lewat kreasi jepretan Edy Hardjo.

Anda pasti tak pernah membayangkan Hulk, Wolverine, Spider-Man, Thor, Iron Man, hingga Superman berperilaku layaknya bocah. Mereka bermain pemainan tradisional dampu, usil tak karuan, hingga saling mengintip ketika buang air kecil.

Ya, hal-hal nyeleneh tersebut pastinya tak akan Anda temui di film ataupun di komik. Tapi kelakuan ini mampu divisualisasikan secara apik nan menggelitik melalui hasil karya foto Edy.

Adapun obyek yang digunakan bukanlah model superhero sungguhan, melainkan memanfaatkan koleksi action figure untuk mewujudkan inspirasi gila tersebut.



Edy memaparkan, inspirasi kreatif pemotretan sisi lain para superhero ini berawal dari hobi fotografi dan mengumpulkan action figure superhero skala 1/6 yang digelutinya. Figur-figur ini dianggap sangat cocok untuk dijadikan sebagai model pemotretan.

"Awalnya memang sekadar foto pose gaya biasa, sama ibarat foto-foto superhero lain yang banyak beredar di mana-mana. Saya mulai berpikir bagaimana caranya semoga karya saya mampu 'berbeda' dari yang lainnya," tuturnya kepada Komik ToonINET.


Berbekal pemikiran dari Canon School of Photography Jakarta, bahwa foto yang cantik ialah foto yang mampu bercerita, Edy kemudian mulai menyusun diorama tertentu untuk difoto. Dan jurus foto bercerita itu pun jitu, respons yang didapat dari temen-temannya di Facebook menjadi bukti sahihnya.

Selanjutnya Edy mulai memasukkan unsur humor ke dalam cuilan yang disusun, dan hasilnya ibarat sekarang yang mampu dilihat. Kocak dan membuat kita yang melihatnya hingga bilang, "Kok mampu ya superhero kelakuannya ibarat itu?".

"Mengenai ide, biasanya saya ambil dari pengalaman yang saya temukan sehari-hari, misalnya melihat ibu-ibu menjahit baju, saya kepikiran bila saya foto Hulk sedang menjahit celananya yang selalu sobek mampu cukup menghibur," lanjut Edy.



Pria yang sehari-hari berdagang mainan secara online ini mengaku semua hasil karyanya murni untuk hiburan, tidak ada pesan khusus di dalamnya. Setiap kali membuat karya baru, ia hanya berpikir bagaimana menciptakan sesuatu yang bagus, yang akan disukai banyak orang. Kadang juga menggunakan event tertentu yang sedang terjadi di masyarakat sebagai tema, misalnya Spider-Man bergabung kembali dengan Marvel, hari raya Imlek dan sebagainya.

Menjahit Ide

"Semua berawal dari ide," kata Edy ketika ditanya bagaimana semua hal dipersiapkan hingga hasilnya berlanjut ke sesi eksekusi pemotretan.



"Saya coba merancang dulu dalam pikiran, inti ceritanya apa, figur apa saja yang mampu dimasukkan ke dalam dongeng itu, apa tugas masing-masing nantinya. Dipertimbangkan juga apakah artikulasi figur tersebut memungkinkan untuk pose yg diinginkan," jelasnya.

Setelah kira-kira mantap, gres coba disusun menggunakan figur sebenarnya. Setelah itu menyiapkan alat-alat foto, sesi pemrotetan dan terakhir digital processing.

Hal paling sulit dalam merealisaskan karya ini ialah ketika mengimplementasikan inspirasi yang ada. Kadang figur yang ada tidak mendukung untuk menciptakan cuilan yang diinginkan, mampu saja dalam hal artikulasi, mimik muka, dan sebagainya. Dan juga aksesoris pendukung untuk cuilan tersebut, misalnya perlu sendok, sedangkan sulit mencari sendok skala 1/6, jadi harus dipikirkan alternatifnya.

Edy memang bukan seorang fotografer profesional ternama. Namun lewat kolaborasi hobi fotografi dan action figure, ia sukses melahirkan inspirasi kreatif yang ciamik. Sampai-sampai agresi 'iseng-isengnya' tersebut malah membuatnya kebanjiran order pemotretan produk, terutama mainan.

Bagi yang penasaran, Edy kerap kali memajang hasil karya fotografinya di akun Facebook Hrjoe Photography.

 


Sumber Komik Toon.com

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Komik Toon Ketika Pahlawan Super Genit, Usil dan Kekanak-kanakan

0 komentar:

Posting Komentar